Wednesday, 23 October 2019

Dayi'

Setelah entah berapa jejak kehadapan,
aku temui cabang dahan yang aku tidak ketahui dimana letaknya kebenaran.

Kemanakah harus aku pergi?
dan di mana...

Sebuah kehidupan yang cukup rumit walau sebenarnya tampak mudah.
Kian dewasa aku merasakan lagi jauh perjalanan.

Seumur hidup tidak cukup untuk meneroka sebuah kehidupan.
Tidak cukup.

Ya aku membacanya...
Bagus juga kata-kata.

Akan tetapi dimana letaknya itu seperti dedaunan yang rawak.
Walaupun seni itu rawak tetapi aturannya masih ada.

Dan kehidupan juga adalah seni aturan yang hanya Maha berkuasa mengetahuinya.

Saturday, 14 September 2019

Kun faya kun (Credit to: AR Rahman, Javed Ali)

Oh Ruler of the Saints,

Oh Ruler of the crestfallen

Take a step forward, destroy these distances

Come into this void, the home of your beloved

Without you there is emptiness, come into this void

He who fills me with color

[He said] Be, & it is!

When, there was nothing,

He was the one,

the only one.

He is the one who is in my soul,

He is the one in your soul,

O dear Lord, He is the one that is mystery

[He said] Be, & it is! Be, & it is!

The truth is Allah, the sublime, the magnificent

My painter, color my body my soul

Take away the colors, from the body, from the soul

The Morning showers(blessings) rain on me

And it cleans up the dark soul of mine which is like darkness of night.

Its only for the drop of nourishment that flows from yours,

Oh Lord…

[He said] Be, & it is! Be, & it is!

The truth is Allah, the sublime, the magnificent

The truth is his Apostle

May the blessing and peace be upon him

It would be your generosity upon me, Oh master

My request, Free me from myself

Even I should see myself

Make me free from myself

From myself…

There is a mirage in my mind

For the weakness of my actions

Have got me where…

I am lost…

You are in me,

Where have you brought me

I have given myself to you,

In your footsteps I follow

I am your shadow

You have created me

I didn’t fit in the world

Yet you embraced me

Only you are the Just,

Only you are the Truth…

[He said] Be, & it is!

Be, & it is!

Tuesday, 6 August 2019

Hulum

Tanpa sedari, sudah berdetik-detik waktu berlalu.
Berapa pahit, manis dirasai.
Berapa jejak langkah tidak dapat ku kira.

---

Seakan mimpi.
Sekarang aku percaya dunia ini cuman sementara.
Gembiranya sementara,
sedihnya sementara.
Sakit juga sementara sehingga kesembuhan datang menjengah.
Itu juga sementara.

Aku tidak jangka aku bisa tersenyum seperti sekarang.
Tetapi, kekasih hati yang tercinta (nenda) tidak dapat melihatnya,
atau mungkin dia melihatnya dari atas sana.
Mungkin juga Tuhan memperlihatkan kepadanya.

Perasaan bersyukur mengetuk pintu hati.
Aku menjemputnya dengan penuh rasa rindu.
Bagai hulum al-jamil.


Tuesday, 8 May 2018

Pembaziran

Sejenak di dalam hidup;
pernah kau rasa kau tiada makna?
Pernah kau rasa kosong bagai bayu musim luruh?
                                    dingin, menggigit emosi, hati...


Jawabannya, tiada yang tidak dirasa.

---

Hidup bagai kanvas seluas langit.
Awalnya semangat. Naif.

Hari berganti hari dan tahun berganti tahun;
 semangat, masa dimamah usia.
Semuanya hilang tidak bermakna.
Cuma selesa.

Dan mereka berkata pada insan terpilih walhal cuma insan.

Hanya semangat, iman;
Kesabaran.

                                      yang ada....

pada manusia yang tidak punya pembaziran.
Bagaimana pula kalian?

Friday, 9 February 2018

Wallada bint Al-Mustakfi

Dikala malam puisi berkunjung;
Meniti angin halus dan mengetuk sang hati.
Begitu juga kata-kata jiwa dikembalikan.
Bermadah pujangga.

Masih dikau ingat akan taman-taman bunga yang kita lalui?
Dalam tidur diselimuti mimpi?

Dan dunia ini bagaikan pandangan laut tanpa halangan.
Kecuali bucu-bucu dunia menjadi sempadan.
Setiap saat mata ini sentiasa tersenyum.

Bagai hidup tanpa mati.

Monday, 5 February 2018

Taha

Bait-bait cinta. Kasih sayang yang senantiasa aku
Rindukan...

Menyimpan tiap penjuru memori.
Pahit. Manis.

Kini cuma semakin terhakis oleh masa yang begitu cemburu.
Dengan usiaku.
Dengan mindaku.

Jangan gentar. InsyaAllah aku tidak pernah lupa.
Cuma diam seribu bahasa dipendam.
Ditelan.

Pahit atau manis tidak terasa lagi dilidah cuma mata menjadi cermin ke hati.

Inilah bait hatiku.

Saturday, 23 December 2017

Ya Rabb

Beringatlah.
Walau kamu sengsara.
Kesunyian dalam keseorangan.

Kamu tidak pernah keseorangan.
Allah sentiasa ada dengan kamu.
Allah yang menemani kamu.
Dan Allah juga menahan air matamu dari mengalir.

Harapan cinta kamu hanya perlu pada dia.
Dia yang memberikan cinta dalam jiwamu.
Hidup dan matimu hanya pada Dia.

Beringatlah...