Tuesday, 6 August 2019

Hulum

Tanpa sedari, sudah berdetik-detik waktu berlalu.
Berapa pahit, manis dirasai.
Berapa jejak langkah tidak dapat ku kira.

---

Seakan mimpi.
Sekarang aku percaya dunia ini cuman sementara.
Gembiranya sementara,
sedihnya sementara.
Sakit juga sementara sehingga kesembuhan datang menjengah.
Itu juga sementara.

Aku tidak jangka aku bisa tersenyum seperti sekarang.
Tetapi, kekasih hati yang tercinta (nenda) tidak dapat melihatnya,
atau mungkin dia melihatnya dari atas sana.
Mungkin juga Tuhan memperlihatkan kepadanya.

Perasaan bersyukur mengetuk pintu hati.
Aku menjemputnya dengan penuh rasa rindu.
Bagai hulum al-jamil.


No comments:

Post a Comment