Wednesday, 10 June 2020

Surat buat Aruah Guruku

Assalamualaikum wahai guruku. 
Pada awalnya aku melangkah untuk masuk ke medan perang.
Tanpa cukupnya persiapan aku. 
Dan hanya aku di medan tersebut. 

Aku akui kesalahan aku karena aku cuma seorang manusia.
Dan kamu adalah manusia mengajarkan aku tentang hidup.
hingga aku menitiskan air mata kesal atas perbuatan aku.

Akan tetapi aku juga akui aku adalah orang yang tidak berani dan yakin.
Kamu selalu yakinkan aku dan tetap sabar mengajarku.
Hingga satu saat aku sedar akan makna setiap perkataan yang kamu ajarkan.
Bahkan lebih dari itu. 

Wahai guruku.
Aku bersyukur Allah masukkan kamu dalam hidup aku.
Tanpa kamu aku tidak tahu bagaimana untuk hargai setiap makna perkataan.
Kamu ajarkan aku mencari makna dan hargai setiap perkataan.
Sesungguhnya makna itu penting sepertimana bermaknanya aku dalam hidup seseorang. 

Walau kamu sudah tiada wahai guruku.
Tetapi harganya diri kamu itu cukup bermakna bagi aku.
Aku hanya dapat panjatkan doa untukmu dan juga membawa nilai dirimu di dalam hatiku. 

Wahai guruku,
Tidaklah berjuta perkataan 'Terima kasih' dapat membalas jasamu.
Kecuali berterima kasih itu dapat aku bawa dan memberikan nilai kamu kepada manusia yang lain.

Alhamdulillah Allah selalu menjaga kamu. 
Mudahan suatu hari nanti kita dapat ketemu.
Wahai guruku.

No comments:

Post a Comment